Pertama saya akan menulis tentang MENGAPA MEMILIH FAKULTAS TEKNIK (ARSITEKTUR)
Ketika kita mendengar kata ARSITEKTUR, apa yang terlintas di benak kita? yahhh... Segala hal mengenai struktur dan bentuk-bentuk bangunan. That is it. Setiap melihat rumah-rumah mewah, selalu terlintas di benak saya "Andai saya punya rumah semewah ini dan Andai saya juga yang bisa merancang rumah idaman sendiri"
Yang seperti kita ketahui bahwa rumah merupakan tempat yang akan menjadi tempat kita beristirahat. Jadi betapa menakjubkan kalau tempat dimana kita beristirahat itu merupakan tempat yang benar-benar bisa membuat kita nyaman, tenang dan semuanya sesuai dengan keinginan kita. Dan yang membuat saya tertarik mengambil jurusan ini yaitu karena saya merupakan orang yang mencintai segala bentuk seni (ART). Kebetulan emank hobby saya adalah menggambar. jadi untuk mengambil jurusan ini, WHY NOT? Saya mengambil jurusan ini juga tanpa keraguan. Awalnya saya melihat pameran-pameran bangunan sebuah komplek, hal yang pertama kali menarik perhatian saya yaitu MAKETnya. Begitu WOW bisa membuat bangunan yang begitu besar menjadi sebuah maket yang hanya berukuran dalam sentimeter. Dan yang lebih mantapnya, maketnya itu SAMA PERSIS dengan bangunan aslinya. Yang menjadi pendukung saya mengambil jurusan ini yaitu ingin meneruskan cita-cita mamaku yang sempat mengambil jurusan arsitektur namun berhenti sampai setengah. saya ingin menanyakan hal tersebut padanya, namun tidak memiliki kesempatan untuk bertanya.Jadi disinilah saya sekarang, menjadi seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara jurusan ARSITEKTUR. Wanna learn everything about ARCHITECTURE. My dream starts from now !
Kedua saya akan menulis tentang PENGORBANAN UNTUK BISA KULIAH DI USU
Kalau membahas soal pengorbanan mungkin belum begitu terasa pengorbanan yang begitu berarti untuk sekarang ini. Cuma saya telah menunda 1 tahun untuk masuk ke USU mengambil jurusan arsitektur. Awalnya, saya tidak di ijinkan untuk mengambil jurusan arsitek. Namun saya bersihkeras untuk mengikuti SNMPTN tahun 2011. Yang akhirnya, saya membuat kesepakatan apabilan SNMPTN kali itu saya lulus, Saya diperbolehkan untuk mengambil jurusan tersebut. Sebenarnya ada beberapa alasan saya tidak di ijinkan mengambil jurusan itu. Pertama karena banyak yang mengatakan bahwa "arsitek tidak berguna, tidak ada lowongan pekerjaan atau prospek untuk masa kedepannya" dan yang kedua adalah masalah "usu begitu jauh,kamu mau bagaimana ke sana setiap harinya dan kalau kamu suda kuliah disana, sudah pasti tidak bakal bisa bekerja"
Itulah yang selalu menjadi bahan pertimbangan saya di kala itu. Yang akhirnya setelah diumumkan hasil SNMPTN bahwa saya tidak lolos, maka saya patah semangat dan tidak ada keinginan sama sekali untuk mencoba kembali lewat jalur UMB.
Dan saya memutuskan untuk mengambil Jurusan Akuntansi di Universitas Methodist Indonesia. Dan 1 tahun itulah, baru saya merasakan betapa berat nya memaksakan diri untuk menyukai sesuatu yang sama sekali tidak kita sukai. Namun sebenarnya tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk berpaling jurusan lagi karena saya telah berjanji pada diri sendiri untuk menekuni bidang accounting, dan akan mengambil jurusan arsitektur setelah menyelesaikan studi saya di UMI. Namun Satu hari pada saat saya sedang bekerja di kantor, tiba-tiba saya melihat teman-teman saya pada mengupdate status bahwa beberapa diantara mereka tembus USU jalur SNMPTN, lalu entah bagaimana, suara hati saya mengatakan bahwa saya harus mencoba lagi. Saya harus mengambil jalur UMB tahun ini. Saya telah ketinggalan jalur SNMPTN tahun ini, Saya tidak boleh menyianyiakan kesempatan kali ini, begitu dalam pikiran saya. Dalam keadaan serba ekspress, saya mendaftar UMB tanpa ada orang-orang disekitar saya yang mengetahuinya. Yang terlintas di pikiran saya hanya "SAYA HARUS BISA LULUS UMB KALI INI, PASTI BISA" Masalah lainnya, nanti baru dipikirkan. Dengan padat nya jadwal kegiatan saya, apalagi di UMI lagi masa-masa UAS, saya tidak sempat mengulang pelajaran-pelajaran SMA terutama KIMIA, FISIKA, BIOLOGI. 2 hari sebelum UMB, saya baru sibuk membahas soal-soal MATE di buku mandiri dan membahas soal-soal SNMPTN 2011 dan 2012. Pada saat UMB berlangsung, saya hampir putus asa melihat soal SAINS dan MATE DASARnya. Begitu membaca soal, yang terlintas di pikiran saya "MENGAPA SOAL NYA MALAH RUMIT BEGINI? Kalau begini bagaimana saya bisa lolos UMB kali ini". Saya menjawab soal sebisa saya. Begitu melihat kertas jawaban yang masi begitu banyak kosong nya, yang saya bilang pada diri saya "gak apa-apa, kamu pasti bisa, toh jawaban yang kamu jawab itu semua uda pasti bener kok, jadi gak usa mikirin banyak kosong nya" Dan saya juga tidak lupa berdoa sama Tuhan. Dalam doa saya, juga pernah saya katakan, Jika saya lolos UMB kali ini, maka emank begitulah rencana terbaik bagiku yang di berikan Tuhan. Dan pada saat melihat hasil pengumuman, kata "SELAMAT" itulah yang membuat saya terharu dan tidak lupa berterima kasih pada Tuhan. Walaupun 1 tahun telah terbuang sia-sia, namun itu bukan lah sia-sia dalam arti sesungguhnya, namun 1 tahun untuk mempersiapkan mental menuju masa yang lebih baik lagi. Sekarang walau saya tau demi kulia di USU ini saya harus merelakan banyak hal termasuk merelakan melepas pekerjaan dengan orang-orang yang begitu baik pada saya didalamnya, namun saya yakin Tuhan akan memberikan saya jalan yang lebih baik lagi.
